Distriknews.co, Jakarta – Menteri Perencanaan dan Pembangunan (PKP) sekaligus politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait, menegaskan pentingnya penegakan hukum yang bebas dari intervensi. Pernyataan ini disampaikan menanggapi permintaan Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa keluarga Presiden Joko Widodo.
Maruarar menekankan bahwa Indonesia adalah negara hukum di mana setiap lembaga memiliki tugas dan kewenangannya masing-masing. Ia mengingatkan agar tidak ada campur tangan dari pihak manapun dalam proses penegakan hukum. “Kita sudah membagi hak kewajiban check and balance dengan baik. Jadi jangan ada intervensi dari mana pun, masing-masing punya kewenangan masing-masing,” ujar Maruarar di Istana Negara, Jumat (21/2/2025).
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto yang kini ditahan KPK terkait kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) DPR, meminta agar penegakan hukum dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap keluarga Presiden Jokowi. “Semoga ini menjadi momentum bagi KPK untuk berani mengungkap berbagai kasus korupsi, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap keluarga Joko Widodo,” kata Hasto.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menyatakan bahwa pihaknya siap menerima laporan dengan disertai bukti yang valid. “Silakan lapor dengan membawa bukti-bukti yang ada. Kami akan tindak lanjuti sesuai prosedur,” ujar Setyo.
Presiden Joko Widodo sendiri menegaskan bahwa ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada KPK dan memastikan tidak akan mengintervensi. “Saya selalu mendukung upaya pemberantasan korupsi dan tidak akan campur tangan dalam proses hukum yang berjalan,” kata Jokowi.
Maruarar Sirait menambahkan bahwa semua pihak harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan tidak membuat pernyataan yang dapat mempengaruhi independensi lembaga penegak hukum. “Biarkan aparat bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya tanpa tekanan dari pihak manapun,” tutupnya.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/02/21/15570821/hasto-minta-keluarga-jokowi-diperiksa-kpk-maruarar-sirait-jangan
Penulis: FebriaDV
