Distriknews.co, Tenggarong – Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar sedang aktif mendukung pengembangan sektor pariwisata di wilayah tersebut melalui serangkaian program pelatihan dan sertifikasi.
Pada tahun 2024, rencananya Dispar akan menyelenggarakan total 13 kegiatan pelatihan dan sertifikasi.
Menurut Kepala Bidang Pengembangan Industri Pariwisata Dispar Kukar, Antoni Kusbiantoro, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, terutama bagi para pelaku pariwisata dan Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis).
Antoni menjelaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan bagian dari komitmen Dispar untuk meningkatkan kompetensi para pelaku pariwisata, sehingga mereka dapat bersaing secara efektif untuk memajukan pariwisata di Kukar.
“Pada tahun ini, kami telah menyiapkan 13 pelatihan dan sertifikasi yang akan ditujukan kepada pelaku pariwisata dan Pokdarwis. Lokasi pelaksanaannya akan disesuaikan dengan jenis pelatihan yang diselenggarakan, bisa di Tenggarong atau di beberapa Kecamatan lainnya,” ujar Antoni.
Antara lain, kegiatan pelatihan tersebut meliputi workshop desain produk, kuliner, makeup, musik, kriya, fashion, Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), serta pelatihan dan sertifikasi fotografi junior dengan jumlah peserta sekitar 30 orang.
Selain itu, akan ada pelatihan dan sertifikasi dalam bidang penjamuan makanan dengan kuota 25 orang, pelatihan kebersihan dan sertifikasi sebanyak 25 orang, serta sertifikasi pemandu wisata untuk 30 orang.
Tak hanya itu, pelatihan dan sertifikasi selam pemula dan lanjutan juga akan diselenggarakan dengan peserta khususnya dari Pokdarwis, dengan jumlah sekitar 21 orang. Rencananya, kegiatan ini akan berlangsung pada bulan Juni hingga Juli 2024 mendatang.
Antoni menegaskan bahwa program pelatihan dan sertifikasi ini merupakan salah satu langkah Dispar sebagai mitra dalam mendukung Inisiatif Kemitraan Pariwisata Nasional (IKN).
Tujuannya adalah agar SDM di Kukar tidak kalah saing dengan SDM dari luar daerah, sehingga mampu bersaing dan tidak hanya menjadi penonton dalam pengembangan pariwisata.
Penulis : Reihan Noor
